Bagaimana Seorang Pemimpin dapat Menyiapkan Dirinya untuk Hal-hal yang Tidak Diketahui?

Sebuah artikel dari Financial Review mengajarkan kepada kita sebagai seorang pemimpin agar mampu menyiapkan dirinya sendiri untuk mengatasi dan menghadapi hal-hal yang tidak diketahui tersebut. 


Saat ini situasi bisnis sangat tidak terkendali. 

Kemudian hal itu menyebabkan para pemimpin perlu memikirkan kembali pendekatan mereka pada tantangan masa depan dan perannya dalam proses kepemimpinan. 

Para pemimpin menghadapi tantangan, yaitu hambatan untuk masuk ke dunia bisnis, meningkatnya kompetisi di tingkat global, ketidakpastian politik, dan perubahan teknologi yang sangat cepat. 

Hal itu berarti bahwa keseimbangan kekuatan antara organisasi dan masyarakat yang harus dilayani berubah menjadi dukungan kepada mereka yang aspirasinya telah dipinggirkan selama bertahun-tahun. 

Meskipun situasi yang kita hadapi saat ini terlihat jelas, karena kita hadapi sehari-hari, tetapi ternyata tidak ada satu orang pun yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. 

Pertanyaannya kemudian adalah: bagaimana seorang pemimpin dapat menyiapkan diri untuk menghadapi situasi yang kompleks dan tidak diketahui? 

Tantangan yang dihadapi oleh para pemimpin organisasi saat ini sangatlah rumit. Akibatnya setiap individu yang mencoba sendirian untuk menyelesaikannya dan bermimpi menjadi satu orang yang mampu mengatasinya hanyalah sebuah fantasi atau mimpi kosong belaka. 

Pertanyaan tersebut adalah pendapat dari salah seorang pendidik bisnis di Australia Cameron Houston yang menjadi pemimpin program pendidikan untuk para eksekutif dalam bidang kepemimpinan dan pengaruh di Sekolah Bisnis Monash. 

Di samping pendidikannya dalam bidang master untuk administrasi bisnis dan pendidikan, Houston juga memiliki peran sebagai seorang advisor di industri layanan keuangan, minyak dan gas, pertambangan, barang-barang konsumsi, pertanian, dan konstruksi selama lebih dari 25 tahun. 

Dia telah bekerja di berbagai sektor termasuk juga kesehatan, transportasi massal, pendidikan tinggi, dan layanan lainnya. 

Pesan dasarnya untuk setiap eksekutif dan pemimpin senior adalah mereka perlu memikirkan kembali bagaimana caranya memimpin? Dan bagaimana program-program yang ditawarkan di Monash University dapat menunjukkan langkah untuk memimpin itu. 

Organisasi bisnis sangat tergantung pada penyedia atau supplier, pelanggan, dan pemerintah yang tersebar di berbagai wilayah geografi. Akibatnya tidak ada satu orang pun yang memiliki kontrol penuh terhadap keseluruhan sistem itu. 

Satu kunci yang yang perlu dipikirkan oleh para pemimpin saat ini adalah untuk merelakan ide bahwa dia memegang kontrol semua hal dan memiliki keahlian yang mendalam. 

Sebaliknya para pemimpin perlu belajar untuk menerima ketidaktahuan. Mereka perlu belajar untuk mengetahui, bahwa jalan menuju kesuksesan terletak pada kemampuan kolaborasi bersama banyak orang lain di sistem yang rumit. 

Artinya mereka perlu kemampuan untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dan bukan hanya bekerjasama dengan orang-orang yang berada di bawahnya. 

Salah satu program yang bernama Leading From the Inside Out menjelaskan pentingnya kecerdasan emosi, kesadaran moral, dan kesadaran diri sebagai bahan baku untuk pemimpin yang luar biasa. 

Sebuah perubahan yang sangat penting dan perlu dilakukan oleh para pemimpin adalah untuk berpindah atau berubah dari seorang pemimpin atau kontributor Individual menjadi pekerja tim. 

Dengan kata lain, mereka mampu menyelesaikan persoalan dengan bekerjasama dengan orang lain. 

Kecerdasan emosi memungkinkan kita untuk mengatur perasaan kita dan juga perasaan positif dari orang-orang yang kita pimpin. 

Kondisi emosi yang positif memungkinkan kita untuk mampu berpikir secara kreatif, secara luas, dan secara lebih akrab lagi terhubung dengan pekerjaan kita. 

Semua hal itu adalah beberapa bahan baku yang sangat penting dan perlu dimiliki oleh orang-orang untuk menghadapi suatu lingkungan yang sangat kompleks. 

Dalam dunia yang bergerak dengan kecepatan dan dan arah yang tidak pasti atau tidak dapat diprediksi, para pemimpin menghadapi risiko untuk bereaksi secara cepat terhadap tekanan yang mereka hadapi. Sementara, reaksi itu akan menghasilkan konsekuensi jangka panjang dan perasaan tidak otentik. 

Semua pemimpin kemudian memerlukan lebih dari sekadar target keuangan dan operasional. Mereka membutuhkan panduan moral untuk menuntun mereka. 

Program yang lain Leading Complexity mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang luar biasa dalam dunia yang berubah dengan cepat, bahkan ketika beberapa elemen yang mempengaruhi masih belum diketahui hingga saat ini. 

Houston percaya bahwa hal yang sangat penting untuk dipikirkan dan dikuasai oleh para pemimpin adalah perulangan. 

Seorang pemimpin yang yang percaya hanya pada satu kekuatan dan kemudian menemukan satu metode yang berhasil akan menghadapi persoalan. 

Para pemimpin perlu memikirkan untuk membangun sumber kekuatan di luar senioritas, tetapi juga perlu melibatkan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian. 

Kemudian para pemimpin tersebut perlu membangun koneksi, asosiasi, dan hubungan. Selanjutnya secara strategis mampu menempatkan hasil-hasil kerja dan sekaligus membangun brand mereka sendiri. 

Dengan melakukan hal itu, maka orang lain bersedia untuk mengikuti mereka. 

Berjejaring adalah sebuah kata yang membuat para pemimpin menjadi terganggu. Namun, berjejaring adalah keterampilan kunci bagi para pemimpin di dunia modern saat ini. 

Tidak ada satu pun tantangan yang kita hadapi dapat diselesaikan oleh satu orang atau melalui satu kumpulan orang. 

Karena itu, membangun dan mengelola jejaring yang sangat kuat perlu menjadi prioritas yang sangat tinggi bagi setiap pemimpin. 

Semua faktor yang sudah disebutkan tersebut menunjukkan bahwa mengambil langkah atau pendekatan tradisional pada kepemimpinan akan menjadi sebuah resep kegagalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi dan Perannya untuk Pemimpin Saat Krisis

Hal-hal yang Akan Terjadi pada Seorang Pemimpin

Memimpin ke Bawah (Lead Down)