Postingan

Menampilkan postingan dengan label meta leadership

Perlunya Pemimpin Meta

Seorang pemimpin yang mampu melewati krisis diperlukan dalam dunia yang penuh dengan gejolak, ketidakjelasan, kompleks, dan sulit diprediksi atau lebih dikenal sebagai Dunia VUCA. Dunia semacam itu ditambah berbagai ancaman bencana alam dan non-alam, kerentanan, dan kurangnya kapasitas seringkali kemudian menyebabkan terjadinya krisis.   Kemudian krisis yang terjadi dengan berbagai syarat dan kompleksitasnya menyebabkan sulit untuk ditangani.   Dalam kondisi tersebut, maka diperlukan seorang pemimpin dengan kualifikasi-kualifikasi tertentu atau dikenal sebagai Meta Leadership.   Menjadi seorang pemimpin berkualifikasi meta tersebut memerlukan langkah dan pengetahuan, seperti lima dimensi kepemimpinan meta. -> Anda dapat membaca lima dimensi ini di postingan-postingan lainnya dengan label 'meta leadership'. Dari uraian yang sudah disajikan dalam blog ini dan juga contoh-contoh yang disajikan mengenai pemimpin yang mampu melewati krisis, diharapkan para pembaca dapat mengetahu

Memimpin ke Seberang (Lead Across)

Seorang pemimpin berkualifikasi meta juga perlu memiliki kemampuan untuk memimpin ke samping yang melibatkan orang-orang dari unit kerja atau organisasi yang berbeda.   Kemampuan ini sangat diperlukan untuk melakukan kolaborasi atau kerja sama dan koordinasi dengan unit atau organisasi lainnya.   Hal ini makin diperlukan, karena masing-masing unit dan organisasi memiliki kepentingan dan kapasitas yang berbeda-beda.   Oleh sebab itu, tak jarang terjadi kompetisi di antara unit, institusi, dan organisasi tersebut. Apalagi jika ada kemiripan, misalnya bekerja di bidang atau lokasi yang sama.   Selain itu, kemampuan ini penting, karena seringkali kita tidak sadar pentingnya bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.   Kemudian bagaimana seorang pemimpin berkualitas meta melakukan upaya memimpin ke samping dan lintas bidang?   Pertama adalah dengan melakukan identifikasi atau pengenalan kepentingan dan kapasitas dari tiap-tiap unit atau organisasi yang nantinya akan bek

Memimpin ke Atas (Leading Up)

Ini adalah salah satu keunggulan pemimpin berkualifikasi meta. Dalam tugas-tugasnya, tak jarang dirinya 'memimpin' bosnya sendiri.   Tentu saja upaya tersebut harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.   Pertama adalah dengan memperhatikan dan menghormati kekuasaan dan garis komando yang dimiliki oleh Boss kepada kita.   Kedua , jika dari boss ke kita adalah garis komando, maka dari pemimpin dengan kualifikasi meta perlu membentuk garis pengaruh dari dirinya sendiri kepada bosnya.   Perlu juga diketahui peran dan karakteristik pemimpin dengan kualifikasi meta tersebut kepada bosnya.   Pemimpin tersebut harus memberikan informasi secara terus menerus kepada bosnya mengenai:   - Situasi yang dihadapi - Permasalahan yang terjadi - Solusi yang bisa diambil   Ketiga hal tersebut sangat penting dilakukan oleh seorang pemimpin berkualifikasi meta untuk mengurangi gangguan (distraksi) yang harus dialami oleh bosnya, sehingga Si Bos tersebut dapat megambil keputusan dengan baik

Memimpin ke Bawah (Lead Down)

Ini adalah peran pemimpin secara tradisional, ketika dia harus memimpin beberapa orang stafnya.   Memimpin ke bawah (lead down) dalam sebuah organisasi bertujuan untuk menciptakan sebuah tim yang kompak dan proaktif untuk mencapai tujuan bersama.   Dalam melakukan fungsinya sebagai seorang pemimpin yang memberikan komando kepada anggotanya, maka seorang pemimpin berkualifikasi meta akan melakukan:   1, Mengelola anggota atau anak buah.   Dalam hal ini juga melakukan pengelolaan konflik. Baik konflik antara pemimpin dengan anak buah dan konflik di antara anggota. Dengan begitu, tugas pemimpin berkualitas meta adalah membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan anggotanya.   Kemudian pada saat yang sama, pemimpin berkualitas meta harus membangun kemampuan memimpin untuk dirinya sendiri.   2, Memperoleh Dukungan Pemimpin berkualifikasi meta memerlukan dukungan dari anggotanya untuk memberikan warna dan pengaruh dalam sistem sebuah organisasi yang lebih besar dari lingkungan kerj

Pemimpin Perlu Memahami Situasi

Dimensi kedua dari seorang pemimpin dengan kualifikasi meta adalah kemampuannya untuk memahami situasi.   Dalam suatu krisis, maka situasi seringkali berubah dengan sangat cepat. Bisa jadi dalam hitungan hari, bahkan jam, bahkan menit.   Oleh karena itu, pemahaman akan situasi menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin saat krisis terjadi.   Dalam melakukan hal itu, maka pemimpin tersebut perlu memahami beberapa hal:   1. Menyadari dan Memahami Kesadaran dan pemahaman terhadap situasi yang dihadapi menjadi kunci pertama yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi meta.   Kesadaran dan pemahaman ini dapat terjadi jika pemimpin tersebut memiliki cukup data dan informasi tentang situasi yang sedang dihadapi.   Sayangnya, krisis yang terjadi tak memungkinkan dimilikinya data dan informasi secara utuh. Bahkan, seringkali kedua hal tersebut tak tersedia atau hanya ada sebagian saja.   2. Menggunakan Akal Dalam kondisi tidak tersedianya data da

Pemimpin Perlu Mengenali Dirinya Sendiri

Seorang pemimpin perlu mengenali dirinya sendiri. Bagaimana dia merefleksikan dan menilai kekuatan serta kelemahan dirinya sendiri.? Secara lebih detail, the person atau kesadaran diri seorang pemimpin berkaitan dengan kemampuan melihat diri kita sendiri saat tampil, belajar dari kesalahan, dan bagaimana kita mampu melakukan berbagai upaya perbaikan. Berikut ini beberapa karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, terutama berkaitan dengan dirinya sendiri. Kualitas Personal Dalam kualitas personal ini terdiri dari: Personality atau kepribadian seorang pemimpin itu sendiri dalam pergaulan, kepemimpinan, dan pembawaan dirinya. Experience atau pengalaman yang dimiliki oleh pemimpin tersebut dalam berbagai bidang. Culture atau budaya tempat tumbuh kembang pemimpin yang mempengaruhi dirinya sebelum dan saat menjadi seorang pemimpin. Emotional Experience atau pengalaman emosi, terutama dalam pengendalian emosi. Kualitas yang dimiliki oleh seorang pemi

Lima Dimensi Kepemimpinan Meta (Meta-Leadership)

Dalam kepemimpinan Meta atau Meta-Leadership, terdapat lima dimensi, yaitu:  The person Ini adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memahami dirinya sendiri. Artinya, mengenal betul kekuatan dan kelemahannya.  The situation Ini adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memahami keadaan yang dihadapinya. Dalam situasi krisis, keadaan ini seringkali berubah, sehingga memerlukan penyesuaian terus menerus.  Lead the Silo Ini adalah kemampuan seorang pemimpin secara tradisional, yaitu memimpin mereka yang berada dalam kekuasaannya atau para stafnya. Pesan dalam bagian ini jelas, yaitu dukunglah staf, maka mereka akan mendukung Anda.  Lead Up Ini adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memahami apa prioritas dari boss atau atasan pemimpin tersebut. Setelah paham, maka tugas pemimpin Meta adalah memenuhi prioritas tersebut.  Lead Across Ini adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain dari unit kerja, lembaga, atau institusi yang berbeda. Meta leaders perlu membangun hubungan atau jejar

Metode Kepemimpinan Meta (Meta Leadership)

Setelah mengetahui latar belakang Meta Leadership, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menjadi pemimpin dengan kualifikasi meta tersebut.   Meta Leadership memerlukan seseorang yang mampu secara simultan melakukan upaya untuk:   Memimpin ke bawah, ketika seorang pemimpin memberikan arahan kepada para staf sesuai pengertian pemimpin tradisional.   Memimpin ke atas, manakala seorang pemimpin memberikan pengaruh kepada pemimpin lain di atasnya atau organisasi.   Memimpin ke samping, saat seorang pemimpin melakukan kerja sama dengan orang lain, baik dengan atau tanpa ada perjanjian dari organisasi atau unit kerja/departemen yang berbeda.   Seorang pemimpin dengan kualifikasi meta bertugas untuk menjawab kompleksitas dalam mendapatkan satu kesatuan aksi dari berbagai orang dan organisasi yang berbeda. Pemimpin tersebut mampu menyatukan kepentingan, tujuan, dan maksud dari unit-unit yang berbeda atau otoritas-otoritas yang tak sama.   Dalam melakukan hal itu, maka pemimpin dengan kualita

Mari Mengenal Kepemimpinan Meta (Meta Leadership)

Meta-Leadership berarti kepemimpinan yang melampaui tugas pokok, fungsi dan otoritas resmi dari seorang pemimpin. Pemimpin dengan kualifikasi 'meta' memiliki kelebihan dalam hal: kepandaian, pemikiran, pengaruh, dan pencapaian. (Marcus, Ashkenazi, Dorn, and Henderson, 2008). Kenapa kita memerlukan pemimpin meta atau meta-leadership? Seperti sudah dijelaskan dalam tulisan saya sebelumnya, saat ini kita menghadapi dunia VUCA yang bergejolak, tak pasti, kompleks, dan penuh ketidakjelasan. Pada dunia yang semacam itu dan ditambah lagi dengan terjadinya krisis, serta adanya jebakan kepemimpinan saat krisis, maka pemimpin dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap kondisi-kondisi tersebut. Hal ini masih ditambah lagi dengan adanya perubahan-perubahan di dunia karena populasi dan pertumbuhan penduduk, pola mobilitas penduduk, hingga pola interaksi di antara warga, termasuk adanya demokratisasi informasi. Beberapa hal yang sudah disebutkan mempengaruhi kondisi saat krisis terjadi. Misal

Pemimpin Sangat Dibutuhkan di Dunia VUCA

Saat ini para ahli berpendapat, bahwa kita hidup dalam dunia VUCA, yang penuh gejolak, sulit diprediksi, kompleks, dan penuh ketidakpastian.   Selanjutnya kita perlu mengenal wicked problem atau persoalan yang jahat. Dinamakan demikian karena persoalan ini sulit dipecahkan. Jalan keluar bagi persoalan yang jahat tersebut sulit terlihat. Pihak-pihak yang terlibat dalam persoalan itu, baik sebagai penyebab, maupun yang akan merespon juga tidak terlalu jelas perannya.  Wicked problem dalam berbagai kesempatan juga sering dinamakan krisis. Karakteristiknya pun sama persis, bahkan masih ditambah beberapa hal. Misalnya, satu solusi untuk menyelesaikan persoalan justru menyebabkan persoalan lain.   Terkadang, orang mengira sudah menyelesaikan persoalan, ternyata baru menyentuh permukaan masalah. Sebab, dalam krisis, kadang akar persoalan tidak terlihat dan hanya simptom atau gejala yang dipecahkan. Akibatnya, persoalan tersebut akan terus berada di sana tanpa kejelasan kapan akan

Pemimpin Perlu Mengenal Normalitas yang Baru dan Dunia VUCA

Kenapa seorang pemimpin perlu mengenal normalitas yang baru dan dunia VUCA? Uraian berikut ini semoga biss memberikan gambaran kepada Anda.  Pengantar Saat ini banyak orang yang seringkali terkaget-kaget karena berbagai fenomena. Selepas musim kering yang panjang, kemudian tiba-tiba banjir mengguyur Jakarta dengan intensitas yang luar biasa. Di Australia, terjadi hal sebaliknya, yaitu selepas terjadinya kebakaran hutan dan lahan, mendadak kota Canberra diguyur hujan es (hail) yang juga merusak kendaraan karena ukuran butiran es yang besar.   Selain itu, krisis di Timur Tengah tak kunjung reda, bahkan ada kemungkinan semakin membahayakan setelah pemimpin Brigade Al Quds, Jenderal Soleimmani tewas ditembak pesawat nir awak (drone) milik Amerika Serikat. Belum sampai peristiwa itu berakhir, kini wabah Virus Corrona tipe baru melanda Tiongkok dan mulai menyebar ke berbagai negara.   Di tanah air pun, krisis Natuna, kebakaran hutan dan lahan, banjir, longsor, dan berbagai bencana juga terja