Postingan

Menampilkan postingan dengan label belajar kepemimpinan

Psikologi dan Perannya untuk Pemimpin Saat Krisis

Para pemimpin di dunia saat ini menghadapi tantangan yang sangat tidak mudah karena pandemi. Terkadang mereka merindukan kondisi yang stabil di masa lalu dan juga suasana yang lebih baik di masa yang akan datang. Namun, apakah benar bahwa hal itu akan menolong mereka? Sebuah tulisan di Forbes oleh Doktor Mirella De Civita menerangkan mengenai psikologi kepemimpinan dan apa maknanya bagi para pemimpin untuk menolong mereka melewati krisis. Langsung saja kita simak uraian Doktor Mirella sebagai berikut ini: Dua tahun dalam Peran Peloponnesian yang dimulai pada tahun 431 sebelum Masehi, sebuah wabah merebak di Athena. Pada periode tersebut, seorang negarawan dari Athena bernama Pericles menjadi salah seorang yang sangat berpengaruh bagi warga Athena. Ketimbang menolak hak warga untuk marah, putus asa, dan takut, Pericles menemui mereka di tempat mereka berada. Dia menyadari keinginan sebenarnya dari tiap orang, yaitu saat dia memperdulikan keselamatan diri warga. Kemudian di saat yang sa

Memimpin Diri Sendiri adalah Resep Kepemimpinan yang Paling Penting

Kenapa kepemimpinan pribadi menjadi resep yang paling penting untuk menghadapi situasi yang kompleks? Sebuah artikel di Forbes oleh Tony Gambill menjelaskan untuk kita sebagai berikut. Para pemimpin akan sukses atau gagal berdasarkan kemampuannya untuk secara efektif mengarahkan hal-hal yang paling penting, paling rumit, dan situasi yang saling berhubungan. Ini adalah situasi yang paling sulit, tetapi seringkali harus dihadapi oleh para pemimpin. Sementara itu, tidak ada satu jawaban pun yang paling benar dan secara sukses melibatkan orang lain. Padahal baik jawaban yang benar dan keterlibatan orang lain menjadi suatu hal yang paling penting untuk meraih kesuksesan. Tony telah melatih dan mendidik ribuan pemimpin dan pekerja sepanjang karirnya dan sebagian besar dari mereka memiliki lebih dari cukup kepintaran, kerelaan, dan pengetahuan untuk sukses. Berbagai penelitian menunjukkan dua alasan penting para pemimpin gagal, yaitu karena kegagalan menjalin hubungan dan kegagalan untuk ter

Bagaimana Seorang Pemimpin dapat Menyiapkan Dirinya untuk Hal-hal yang Tidak Diketahui?

Sebuah artikel dari Financial Review mengajarkan kepada kita sebagai seorang pemimpin agar mampu menyiapkan dirinya sendiri untuk mengatasi dan menghadapi hal-hal yang tidak diketahui tersebut.  Saat ini situasi bisnis sangat tidak terkendali.  Kemudian hal itu menyebabkan para pemimpin perlu memikirkan kembali pendekatan mereka pada tantangan masa depan dan perannya dalam proses kepemimpinan.  Para pemimpin menghadapi tantangan, yaitu hambatan untuk masuk ke dunia bisnis, meningkatnya kompetisi di tingkat global, ketidakpastian politik, dan perubahan teknologi yang sangat cepat.  Hal itu berarti bahwa keseimbangan kekuatan antara organisasi dan masyarakat yang harus dilayani berubah menjadi dukungan kepada mereka yang aspirasinya telah dipinggirkan selama bertahun-tahun.  Meskipun situasi yang kita hadapi saat ini terlihat jelas, karena kita hadapi sehari-hari, tetapi ternyata tidak ada satu orang pun yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.  Pertanyaann

Memaafkan Sebagai Kunci Kepemimpinan

Dalam dunia kerja, tak jarang kita pernah merasa sakit hati karena perlakuan orang lain. Namun, seorang pemimpin dituntut untuk mampu memaafkan. Sebab, memaafkan sejatinya adalah kunci dalam kepemimpinan.   Vered Kogan, seorang pembicara profesional dan ahli pemikiran dari Momentum Institute membuat penjelasan mengenai seni memaafkan tersebut di situs Forbes . Saya hanya sekadar menerjemahkan artikel tersebut sebagai berikut ini.  Ingatlah suatu waktu ketika kamu merasa disakiti atau dikhianati oleh rekan kerja, teman, atau anggota keluarga. Sekarang, bayangkanlah seperti apa hidupmu ketika entah bagaimana kamu mampu melepaskan diri dari rasa sakit itu ….  Sebenarnya, setiap individu dan organisasi akan lebih sukses dan ‘sehat’ ketika tidak terjebak pada masa lalu yang membuat sakit hati.   Karena itu, salah satu karakter pemimpin yang bertransformasi adalah kemampuannya untuk mengubah perasaan seperti marah, kecewa, dan menyalahkan menjadi suatu hal lain yang positif. Dengan memaafka

10 Kualitas Pemimpin yang Luar Biasa

Apa saja kualitas dari pemimpin yang keren? Manajer yang sukses, pemimpin team, dan supervisor seringkali memiliki 10 karakteristik dan kemampuan yang membuat mereka menjadi pemimpin super.   Lima daftar pertama berkaitan dengan emosi dan perilaku. Sementara lima poin lainnya adalah kemampuan intelektual dan kepintaran.   Orang-orang mungkin terlahir dengan beberapa sifat dan kemampuan atau mendapatkannya melalui pengalaman. Namun, untuk menjadi pemimpin yang luar biasa, maka kebanyakan orang perlu mempelajari keterampilan yang belum dimiliki.   Berikut ini 10 sifat yang perlu dimiliki oleh para pemimpin yang luar biasa.   1, Antusiasme   Pemimpin harus memiliki gairah untuk pekerjaannya dan bersemangat untuk mencapai tujuan tim. Mereka harus memimpin dengan teladan, karena antusiasme ini menular.   Namun, demikian juga dengan apatis atau ketidakpedulian. Seorang manajer yang memimpin dengan antusiasme mendorong kepuasan dan hasil yang luar biasa juga dari mere

Hal-hal yang Akan Terjadi pada Seorang Pemimpin

Ketika seseorang memimpin, belum tentu dia paham semua hal. Inilah beberapa hal yang akan terjadi pada seorang pemimpin. Hal-hal yang mungkin perlu dikenali dan diantisipasi olehnya. Pemimpin yang Berdiri Sendiri Seringkali para pemimpin harus bersedia untuk berdiri sendiri. Kadang-kadang, durasi waktunya bervariasi. Bisa lama atau sebentar. Namun, seorang pemimpin--apalagi yang baru--mungkin akan menghadapi tantangan ini. Dia mungkin belum mengenal dan mengetahui kelebihan dan kekurangan serta karakteristik anggota timnya. Bisa jadi dia pun belum paham mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya. Kedua hal itu memerlukan waktu untuk mengenali kelebihan dan kekurangan anggota timnya serta untuk memahami tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakannya. Akibatnya, seorang pemimpin akan berdiri sendiri untuk beberapa lama sebelum setiap orang yang dipimpinnya akan mendukung di belakangnya.   Pemimpin dan Panutannya Setiap pemimpin seringkali memiliki mentor atau pelatih atau

Tiga Fokus yang Diperlukan Seorang Pemimpin

Seorang pemimpin memerlukan tiga fokus untuk memimpin di masa yang sulit saat ini. Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam dunia yang sangat kompleks dan makin rumit dengan adanya pandemi adalah kepemimpinan dengan karakteristik tertentu. Kepemimpinan yang Dibutuhkan Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah mampu melihat keseluruhan atau berfokus pada kebutuhannya sendiri, nilai yang dianutnya sendiri, kebutuhan orang lain, termasuk para pihak, pelanggan, dan pegawai, Kebutuhan akan kesesuaian dengan konteks di mana dia bekerja, seperti menyangkut trend, kemungkinan masa depan, perubahan kebutuhan pasar, gangguan teknologi dan lainnya.  Para pemimpin perlu berfokus pada tiga hal dan apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan fokus pada tiga hal tersebut.   Ini adalah saran yang akan bermanfaat dalam berbagai situasi, terutama untuk para pemimpin dan pembelajar yang ingin membuat perubahan melalui kerja-kerja mereka.   Tiga Hal yang Perlu Menjadi Fokus Seorang P

Belajar Kepemimpinan dari Pak Wisnu

Apa saja pelajaran kepemimpinan dari Pak Wisnu? Seorang bos dan pemimpin serta sahabat yang banyak memberikan inspirasi kepada saya. Mari kita belajar kepemimpinan dari Pak Wisnu.  Yogyakarta, 2010 Hari-hari itu siang di Jogja terasa aneh. Matahari tak mampu menembus partikel yang melayang-layang di udara itu. Warna siang pun menjadi tak cemerlang, tetapi berwarna orange. Gerah terasa, karena partikel itu pun memerangkap panas matahari. Sementara untuk bernapas sulit, karena masker yang harus dipakai dan udara yang terpolusi oleh partikel berwarna putih agak abu-abu. Partikel itu adalah abu dari kepundan Merapi yang di tahun itu sedang punya gawe. Di sebuah kantor yang sepertinya masih baru, beberapa orang sibuk di depan komputer. Saat itu saya bersama Adi Kurniawan, Anshori, dan beberapa kawan lain sibuk memelototi layar komputer. Mengubah data tabel menjadi peta-peta yang nantinya akan digunakan oleh para petugas di lapangan untuk menanggulangi erupsi Merapi. Di ruan

Cara Menjadi Pemimpin yang Berpengaruh

Tahukah Anda bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang berpengaruh? Tulisan berikut ini akan mencoba menjabarkannya untuk Anda.  Pernahkah Anda memikirkan pengaruh dari orang tua, para mentor, guru, dan orang-orang hebat lainnya pada diri kita?  Pengaruh yang paling hebat seringkali terjadi secara diam-diam, bertahan, dan tidak terasa melalui satu pembicaraan, satu pencerahan, satu tindakan, dan satu dorongan setiap saat. Memiliki nilai, manfaat, pesan, dan lainnya yang positif adalah syarat pertama untuk mendapatkan pengaruh.  Kesadaran yang kosong hanya akan menambah bebunyian tak tentu (noise). Sementara pengaruh bisa didapatkan dari berbagai capaian, pengalaman, hal-hal yang sesuai dengan keahlian, gairah atau passion kita pada suatu hal tertentu, dan kredibilitas.  Apa yang diperoleh dari suatu pengaruh?  Yang didapatkan adalah kepercayaan. Sebab, orang hanya terpengaruh dan berubah ketika mereka mempercayai. Sementara agar orang percaya pada Anda, maka pe

Dua Pertanyaan Penting untuk Pemimpin

Menjadi seorang pemimpin yang baik tidaklah mudah. Namun, berikut ini ada dua pertanyaan penting untuk seorang pemimpin agar memberikan manfaat yang luar biasa untuk orang lain. Seorang pemimpin yang memiliki kesadaran penuh mewujudkan kehadirannya dengan mengelola fokus, kejelasan, kreativitas, dan kasih sayang pada pelayanan kepada orang lain. Hal ini berarti, bahwa ketika kita diminta untuk mengambil keputusan, maka sudah memasukkan proses evaluasi di dalamnya.  Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa setiap keputusan memiliki efek yang beriak, sehingga setiap keputusan akan memengaruhi secara lebih baik atau buruk sebuah organisasi, karyawannya, dan juga masyarakatnya. Dengan demikian, kepemimpinan terbaik adalah yang memberikan keuntungan pada tiga kategori tersebut. Setiap hari, dengan cara yang besar atau kecil, kita memiliki peluang untuk menjadi seorang pemimpin yang penuh kesadaran ketika menghadapi berbagai pilihan. Untuk melakukan hal itu, maka bisa diawali dengan menanyakan

Kepemimpinan dan Kemampuan Bertahan Hidup

Kepemimpinan adalah praktik yang sudah kuno dan menjadi bagian dari upaya bertahan hidup atau survival. Rupanya, kepemimpinan menjadi mekanisme pertahanan hidup yang memungkinkan kita untuk bertindak sebagai manusia. Kita perlu saling mempengaruhi untuk menyelesaikan persoalan dan juga berburu, meramu, dan selamat (survival) sebagai anggota suku-suku yang berbeda-beda. Di koloni semut, setiap anggota menyampaikan pesan ke anggota yang lain, sehingga seluruh koloni terhubung. Anggota suku saling mempengaruhi satu dengan yang lain untuk memenuhi tujuan yang lebih besar, yaitu agar bisa selamat dan berkembang. Setiap anggota suku melakukan percobaan dengan rute perjalanan yang baru, berburu secara berbeda, dan mengumpulkan berbagai makanan/hasil buruan secara berbeda pula, kemudian memiliki tugas untuk memengaruhi orang lain untuk mengikuti apa yang mereka lakukan. Sumber tulisan dari Forbes

Pentingnya Kesadaran Diri Seorang Pemimpin

"Memimpin adalah suatu seni." Demikian kurang lebih kesimpulan paling singkat dari sharing session-nya Komunitas YSA pada Rabu (04/11). Malam itu, Selvi Xu, seorang Executive dan Sales Practitioner hadir di tengah-tengah anggota Komunitas YSA. Selvi berkenan membagikan pengetahuan mengenai 'Leadership Mindfullness'. Agar tidak makin bingung, bagaimana kalau kita mulai saja catatan dari 'Kesadaran Pemimpin' itu? Kepemimpinan sejatinya berfokus pada orang. Mengenai pengelolaan orang dan tidak melulu berkaitan dengan keuntungan atau profit suatu organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu mengetahui tim-nya dan banyak mendengar, kemudian memberikan respon. Hal ini akan menjadi seni dari kemampuan leadership itu sendiri. Pemimpin yang sadar, mampu melakukan berbagai kewajibannya dalam memimpin secara otomatis tanpa perlu diperintah lagi. Untuk menjadi seorang pemimpin atau leader yang sadar atau mindfullness, maka diperlukan beberapa langkah. Di antara la

Cara Menjadi Pemimpin yang Fleksibel

Bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang fleksibel? Dalam uraian berikut ini, Anda dapat menemukan caranya. Fleksibilitas adalah kemampuan atau kapasitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Artinya bagi seorang pemimpin adalah mampu bertindak responsif terhadap satu permasalahan, menyadari berbagai hal di sekitarnya, tangguh dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan, serta dapat melakukan berbagai hal bersama-sama. Seorang pemimpin yang fleksibel mampu mengupayakan kestabilan situasi saat krisis dan mencapai tujuan, meskipun berbagai kondisi berubah-ubah. Sumber tulisan dari Forbes

Meraih Kesempurnaan akan Menghambat Seorang Pemimpin Saat Krisis?

Kenapa Meraih Kesempurnaan akan Menghambat Seorang Pemimpin Saat Krisis? Saat krisis, realitas dan situasi dapat berubah dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan jam. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan masa-masa normal, ketika banyak faktor telah diketahui dan dapat diprediksi. Dalam kondisi ini, maka pengejaran terhadap kesempurnaan sangat mungkin dilakukan. Lain halnya ketika krisis terjadi dan ketidakpastian menjadi satu kepastian yang akan terjadi. Selain itu, sulit memprediksi arah dari suatu krisis, sehingga tindakan pun tak mungkin sesuai dengan teori yang selama ini berlaku. Saat krisis, maka tak ada waktu untuk kesempurnaan. Dr. Michael Ryan adalah Direktur Eksekutif WHO untuk Program Kedaruratan Kesehatan. Dia sudah berpengalaman di garis terdepan saat terjadi krisis, seperti pandemi COVID-19 dan Ebola. Dia bilang, “Jika Anda harus benar dalam setiap tindakan, maka Anda akan terlambat. Kecepatan akan mengalahkan kesempurnaan. Kemudian kesempurna