Postingan

Manfaat Membangun Hubungan Personal antara Pemimpin dengan Anggotanya

Apa saja manfaat membangun hubungan personal antara seorang pemimpin dengan anggotanya? Pemimpin yang sebenarnya perlu membangun hubungan personal dengan orang lain dan benar-benar memerhatikan mereka, terutama dengan anggotanya. Alasan dan manfaat dari membangun hubungan personal antara pemimpin dan anggotanya tersebut adalah sebagai berikut:  Ketika berbagai hal berjalan dengan baik, maka para pemimpin akan mudah melakukan tugasnya. Namun, saat tiba masa-masa yang sulit, para pemimpin mungkin akan menuntut banyak hal. Manakala berbagai hal tidak sesuai dengan keinginan, para pemimpin akan kembali pada hubungan personal dengan anggotanya untuk memastikan kerja sama mereka, kesetiaan, dan kerja keras. Hubungan personal antara para pemimpin dengan orang-orang di sekitar mereka sangat penting, karena selain memotivasi, juga membentuk ikatan antara pemimpin dengan anggotanya. Untuk mencapai tujuan yang sama dan melakukan misi yang sama, maka para pemimpin disarankan agar tidak sungkan men

Perlunya Pemimpin Meta

Seorang pemimpin yang mampu melewati krisis diperlukan dalam dunia yang penuh dengan gejolak, ketidakjelasan, kompleks, dan sulit diprediksi atau lebih dikenal sebagai Dunia VUCA. Dunia semacam itu ditambah berbagai ancaman bencana alam dan non-alam, kerentanan, dan kurangnya kapasitas seringkali kemudian menyebabkan terjadinya krisis.   Kemudian krisis yang terjadi dengan berbagai syarat dan kompleksitasnya menyebabkan sulit untuk ditangani.   Dalam kondisi tersebut, maka diperlukan seorang pemimpin dengan kualifikasi-kualifikasi tertentu atau dikenal sebagai Meta Leadership.   Menjadi seorang pemimpin berkualifikasi meta tersebut memerlukan langkah dan pengetahuan, seperti lima dimensi kepemimpinan meta. -> Anda dapat membaca lima dimensi ini di postingan-postingan lainnya dengan label 'meta leadership'. Dari uraian yang sudah disajikan dalam blog ini dan juga contoh-contoh yang disajikan mengenai pemimpin yang mampu melewati krisis, diharapkan para pembaca dapat mengetahu

Memimpin ke Seberang (Lead Across)

Seorang pemimpin berkualifikasi meta juga perlu memiliki kemampuan untuk memimpin ke samping yang melibatkan orang-orang dari unit kerja atau organisasi yang berbeda.   Kemampuan ini sangat diperlukan untuk melakukan kolaborasi atau kerja sama dan koordinasi dengan unit atau organisasi lainnya.   Hal ini makin diperlukan, karena masing-masing unit dan organisasi memiliki kepentingan dan kapasitas yang berbeda-beda.   Oleh sebab itu, tak jarang terjadi kompetisi di antara unit, institusi, dan organisasi tersebut. Apalagi jika ada kemiripan, misalnya bekerja di bidang atau lokasi yang sama.   Selain itu, kemampuan ini penting, karena seringkali kita tidak sadar pentingnya bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.   Kemudian bagaimana seorang pemimpin berkualitas meta melakukan upaya memimpin ke samping dan lintas bidang?   Pertama adalah dengan melakukan identifikasi atau pengenalan kepentingan dan kapasitas dari tiap-tiap unit atau organisasi yang nantinya akan bek

Memimpin ke Atas (Leading Up)

Ini adalah salah satu keunggulan pemimpin berkualifikasi meta. Dalam tugas-tugasnya, tak jarang dirinya 'memimpin' bosnya sendiri.   Tentu saja upaya tersebut harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.   Pertama adalah dengan memperhatikan dan menghormati kekuasaan dan garis komando yang dimiliki oleh Boss kepada kita.   Kedua , jika dari boss ke kita adalah garis komando, maka dari pemimpin dengan kualifikasi meta perlu membentuk garis pengaruh dari dirinya sendiri kepada bosnya.   Perlu juga diketahui peran dan karakteristik pemimpin dengan kualifikasi meta tersebut kepada bosnya.   Pemimpin tersebut harus memberikan informasi secara terus menerus kepada bosnya mengenai:   - Situasi yang dihadapi - Permasalahan yang terjadi - Solusi yang bisa diambil   Ketiga hal tersebut sangat penting dilakukan oleh seorang pemimpin berkualifikasi meta untuk mengurangi gangguan (distraksi) yang harus dialami oleh bosnya, sehingga Si Bos tersebut dapat megambil keputusan dengan baik

Memimpin ke Bawah (Lead Down)

Ini adalah peran pemimpin secara tradisional, ketika dia harus memimpin beberapa orang stafnya.   Memimpin ke bawah (lead down) dalam sebuah organisasi bertujuan untuk menciptakan sebuah tim yang kompak dan proaktif untuk mencapai tujuan bersama.   Dalam melakukan fungsinya sebagai seorang pemimpin yang memberikan komando kepada anggotanya, maka seorang pemimpin berkualifikasi meta akan melakukan:   1, Mengelola anggota atau anak buah.   Dalam hal ini juga melakukan pengelolaan konflik. Baik konflik antara pemimpin dengan anak buah dan konflik di antara anggota. Dengan begitu, tugas pemimpin berkualitas meta adalah membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan anggotanya.   Kemudian pada saat yang sama, pemimpin berkualitas meta harus membangun kemampuan memimpin untuk dirinya sendiri.   2, Memperoleh Dukungan Pemimpin berkualifikasi meta memerlukan dukungan dari anggotanya untuk memberikan warna dan pengaruh dalam sistem sebuah organisasi yang lebih besar dari lingkungan kerj

Pemimpin Perlu Memahami Situasi

Dimensi kedua dari seorang pemimpin dengan kualifikasi meta adalah kemampuannya untuk memahami situasi.   Dalam suatu krisis, maka situasi seringkali berubah dengan sangat cepat. Bisa jadi dalam hitungan hari, bahkan jam, bahkan menit.   Oleh karena itu, pemahaman akan situasi menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin saat krisis terjadi.   Dalam melakukan hal itu, maka pemimpin tersebut perlu memahami beberapa hal:   1. Menyadari dan Memahami Kesadaran dan pemahaman terhadap situasi yang dihadapi menjadi kunci pertama yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi meta.   Kesadaran dan pemahaman ini dapat terjadi jika pemimpin tersebut memiliki cukup data dan informasi tentang situasi yang sedang dihadapi.   Sayangnya, krisis yang terjadi tak memungkinkan dimilikinya data dan informasi secara utuh. Bahkan, seringkali kedua hal tersebut tak tersedia atau hanya ada sebagian saja.   2. Menggunakan Akal Dalam kondisi tidak tersedianya data da

Pemimpin Perlu Mengenali Dirinya Sendiri

Seorang pemimpin perlu mengenali dirinya sendiri. Bagaimana dia merefleksikan dan menilai kekuatan serta kelemahan dirinya sendiri.? Secara lebih detail, the person atau kesadaran diri seorang pemimpin berkaitan dengan kemampuan melihat diri kita sendiri saat tampil, belajar dari kesalahan, dan bagaimana kita mampu melakukan berbagai upaya perbaikan. Berikut ini beberapa karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, terutama berkaitan dengan dirinya sendiri. Kualitas Personal Dalam kualitas personal ini terdiri dari: Personality atau kepribadian seorang pemimpin itu sendiri dalam pergaulan, kepemimpinan, dan pembawaan dirinya. Experience atau pengalaman yang dimiliki oleh pemimpin tersebut dalam berbagai bidang. Culture atau budaya tempat tumbuh kembang pemimpin yang mempengaruhi dirinya sebelum dan saat menjadi seorang pemimpin. Emotional Experience atau pengalaman emosi, terutama dalam pengendalian emosi. Kualitas yang dimiliki oleh seorang pemi